Jurnal Fisika Himpunan Fisika Indonesia
http://www.jurnal.lipi.go.id/situs/jfhfi/
Menjadi seorang yang Go BLog,... "Serpihan Fisika" ini dibuat hanyalah sekedar menjadi media untuk menyalurkan ide dan mengumpulkan berbagai informasi yang (mungkin) diperlukan bagi rekan-rekan pembaca. Semoga bermanfaat.
Selasa, 11 Desember 2012
Model PTK
Model Kurt Lewin
Kurt Lewin menyatakan bahwa PTK terdiri atas beberapa siklus, setiap siklus terdiri atas empat langkah, yaitu: (1) perencanaan, (2) aksi atau tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Keempat langkah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Model Kemmis dan Mc Taggart
Model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah merupakan model pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya
perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya, atau dengan beberapa kali siklus. Model ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Model John Elliot
Model PTK dari John Elliot ini lebih rinci jika dibandingkan dengan model Kurt Lewin dan model Kemmis-Mc Taggart. Dikatakan demikian, karena di dalam setiap siklus terdiri dari beberapa aksi, yaitu antara tiga sampai lima aksi (tindakan). Sementara itu, setiap tindakan kemungkinan terdiri dari beberapa langkah yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar. PTK model Elliot dapat digambarkan sebagai berikut:
Model Dave Ebbutt
PTK model Dave Ebbutt secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Prosedur Pelaksanaan PTK
PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian bersiklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu:
PERENCANAAN -----> TINDAKAN ------> OBSERVASI --------> MEREFLEKSI
Menurut Taggart (dalam Aqib, 2007) prosedur pelaksanaan PTK mencakup:
a. Penetapan fokus masalah penelitian;
d. Pengamatan Interpretasi (observasi)
Kurt Lewin menyatakan bahwa PTK terdiri atas beberapa siklus, setiap siklus terdiri atas empat langkah, yaitu: (1) perencanaan, (2) aksi atau tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Keempat langkah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Model Kemmis dan Mc Taggart
Model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah merupakan model pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya
perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya, atau dengan beberapa kali siklus. Model ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Model PTK dari John Elliot ini lebih rinci jika dibandingkan dengan model Kurt Lewin dan model Kemmis-Mc Taggart. Dikatakan demikian, karena di dalam setiap siklus terdiri dari beberapa aksi, yaitu antara tiga sampai lima aksi (tindakan). Sementara itu, setiap tindakan kemungkinan terdiri dari beberapa langkah yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar. PTK model Elliot dapat digambarkan sebagai berikut:
Model Dave Ebbutt
PTK model Dave Ebbutt secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
Prosedur Pelaksanaan PTK
PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian bersiklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu:
PERENCANAAN -----> TINDAKAN ------> OBSERVASI --------> MEREFLEKSI
Menurut Taggart (dalam Aqib, 2007) prosedur pelaksanaan PTK mencakup:
a. Penetapan fokus masalah penelitian;
- Merasakan adanya masalah
- Analisis masalah
- Perumusan masalah
- Rencana PTK hendaknya disusun berdasarkan hasil pengamatan awal
refleksif terhadap pembelajaran. Pada prinsipnya, tindakan yang
direncanakan hendaknya (1) membantu diri sendiri dalam (a) mengatasi
kendala pembelajaran, (b) bertindak secara lebih
tepat-guna dalam kelas, dan (c) meningkatkan keberhasilan pembelajaran;
dan (2) membantu diri sendiri menyadari potensi baru untuk melakukan
tindakan guna meningkatkan kualitas kerja. Untuk itu dalam perencanaan
tindakan ini yang harus dilakukan oleh guru yang akan melakukan PTK
adalah: (1) membuat skenario pembelajaran, (2) menyiapkan fasilitas dan
sarana pendukung yang diperlukan di kelas, (3) menyiapkan instrumen
untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan,
(4)
melaksanakan simulasi tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.
- Skenario tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi, dan interrelasi, serta diikuti dengan kegiatan refleksi.
d. Pengamatan Interpretasi (observasi)
- Pengamatan (observasi) tindakan di kelas berfungsi untuk
mendokumentasikanpengaruh tindakan bersama prosesnya. Observasi itu
berorientasi ke depan, tetapi memberikan dasar bagi refleksi sekarang,
lebih-lebih lagi ketika siklus terkait masih
berlangsung. Perlu dijaga agar observasi: (1) direncanakan agar (a) ada
dokumen sebagai dasar refleksi berikutnya dan (b) fleksibel dan terbuka
untuk mencatat hal-hal yang tak terduga; (2) dilakukan secara cermat
karena tindakan di kelas selalu akan dibatasi oleh kendala realitas
kelas yang dinamis, diwarnai dengan hal-hal tak terduga; (3) bersifat
responsif, terbuka pandangan dan pikirannya. Dalam PTK yang diamati
adalah (a) proses
tindakannya, (b) pengaruh tindakan (yang disengaja dan tak sengaja), (c) keadaan dan kendala tindakan, (d) bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah tindakan yang telah direncanakan dan pengaruhnya, dan (e) persoalan lain yang timbul.
- Melalui refleksi seorang pelaksana PTK berusaha (1) memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategik, dengan mempertimbangkan ragam perspektif yang mungkin ada dalam situasi pembelejaran di kelas, dan (2) memahami persoalan pembelajaran dan keadaan kelas di mana pembelajan dilaksanakan. Sehubungan dengan itu, maka pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.
Kamis, 29 November 2012
18 Nilai Karakter Bangsa
18 Nilai Karakter Bangsa
merupakan bagian dari Pendidikan Karakter yang merupakan Pendidikan
nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang
bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan
keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik & mewujud-kan
kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
Berikut ini 18 Nilai Karakter Bangsa dan bentuk pelaksanaannya
- Religius : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
- Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
- Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya
- Disiplin: Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
- Kerja keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya
- Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atau hasil baru berdasarkan apa yang telah dimiliki
- Mandiri: Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
- Demokratis: cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain
- Rasa ingin tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar
- Semangat kebangsaan: cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
- Cinta tanah air: Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
- Menghargai prestasi: Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain
- Bersahabat/komunikatif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.
- Cinta damai: Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya
- Senang membaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
- Peduli sosial: sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
- Peduli lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
- Tanggungjawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME.
Minggu, 25 November 2012
Berbagai Metode Mangajar
Metodologi Pembelajaran: Aneka Metode dalam pembelajaran
http://rumahtugasa209.blogspot.com/2011/11/metodologi-pembelajaran-aneka-metode.html?spref=fb
PRAKTIK
PEMBELAJARAN
DENGAN
MENGGUNAKAN ANEKA MODEL, STRATEGI, DAN METODE
1.
Metode Debat
2.
Metode Role
Playing
3.
Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
4.
Metode Ceramah
5.
Metode Inkuiri
6.
Metode Tanya jawab
7.
Metode Demonstrasi
8.
Metode Diskusi
9.
Metode Simulasi
10.
Metode Pemberian tugas
11.
Metode Kerja kelompok
12.
Metode Karya Wisata
13.
Metode Penemuan
14.
Metode Eksperimen
15.
Metode Pembelajaran Unit
16.
Metode Pembelajaran dengan Modul
17.
Pembelajaran Kontekstual
18.
Pembelajaran Tematik
19.
Strategi Pembelajaran Ekspositorik
20.
Strategi Pembelajaran Heuristik
21.
Strategi Pembelajaran Deduktif
22.
Strategi Pembelajaran Induktif
23.
Strategi Pembelajaran Tertutup
24.
Strategi Pembelajaran Terbuka
25.
Strategi Pembelajaran Individual
26.
Strategi Pembelajaran Kelompok Kecil
27.
Strategi Pembelajaran Klasikal
28. Pembelajaran Berdasarkan Masalah
29. Cooperative Script
30. Picture and Picture
31. Numbered Heads Together
32. Kepala Bernomor Struktur
33. Artikulasi
34. Mind Mapping
35. Make a match (mencari pasangan)
36. Think Pair and Share
37. Talking Stick
38. Bertukar Pasangan
39. Snowball throwing
40. Student facilitator and explaining
41. Course Review Horay
42. Explisit instruction
43. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
44. Inside – Outside Circle
(Lingkaran Kecil – Lingkaran Besar)
45. Tebak Kata
46. Word Square
47. Scramble
48. Take and Give
49. Concept Sentence
50. Complete Sentence
51. Time Token
52. Keliling Kelompok
53. Tari Bambu
54. Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray)
55. Metode Investigasi Kelompok (Group Investigation)
56. Metode Jigsaw
57. Metode Team Games Tournament (TGT)
58. Model Student Teams Achievement Divisions (STAD)
59. Model Examples Non Examples
60. Model Lesson Study
Bagaimana penjelasan lengkapnya? DOWNLOAD MATERI LENGKAPNYA DISINI
Selasa, 13 November 2012
Kamis, 18 Oktober 2012
Selasa, 16 Oktober 2012
SiNoNiM = PaDaNaN KaTa
Kapita Selekta = Senarai = Bunga Rampai karya ilmiah yang dianggap penting.
http://www.sinonimkata.com/sinonim-153501-kapita+selekta.html
Jumat, 12 Oktober 2012
Delapan Kecerdasan Manusia
8 Jenis Kecerdasan Manusia Menurut Prof. Howard Gardener
Keistimewaan
manusia dibandingkan dengan makhluk Tuhan lainnya adalah karena manusia
dikaruniai akal yang mana tidak dimiliki oleh makhluk lain. Dengan akal
pula manusia dapat memilih tindakan atau sikap apa yang harus dia
perbuat, pada akal pula terdapat kecerdasan yang ternyata memiliki
berbagai macam tipe yang berbeda-beda dimiliki oleh manusia.Menurut Prof. Howard Gardener seorang ahli riset dari Amerika, terdapat 8 jenis kecerdasan pada manusia, yaitu:
1. KECERDASAN LINGUISTIK (Word Smart)
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan untuk menggunakan kata-kata
secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini
mencakup kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme dan
intonasi dari kata yang di ucapkan. Termasuk kemampuan untuk mengerti
kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan menyampaikan informasi.
2. KECERDASAN LOGIK MATEMATIK (LogicSmart)
Kecerdasan logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). Ia suka angka, urutan, logika dan keteraturan. Ia mengerti pola hubungan, ia mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir deduktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang besar kepada hal-hal yang kecil. Proses berpikir induktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang kecil kepada hal-hal yang besar.
Kecerdasan logik matematik ialah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). Ia suka angka, urutan, logika dan keteraturan. Ia mengerti pola hubungan, ia mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir deduktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang besar kepada hal-hal yang kecil. Proses berpikir induktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang kecil kepada hal-hal yang besar.
Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan
mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Visual
artinya gambar, spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau
tempat. Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warana, garis, bentuk,
ruang, ukuran dan juga hubungan di antara elemen-elemen tersebut.
Kecerdasan ini juga melibatkan kemampuan untuk melihat obyek dari
berbagai sudut pandang.
4. KECERDASAN MUSIK (Music Smart)
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar. Musik mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri seseorang. Telah di teiliti di 17 negara terhadap kemampuan anak didik usia 14 tahun dalam bidang sains. Dalam penelitian itu ditemukan bahwa anak dari negara Belanda, Jepang dan Hongaria mempunyai prestasi tertinggi di dunia. Saat di teliti lebih mendalam ternyata ketiga negara ini memasukkan unsur ini ke dalam kurikulum mereka. Selain itu musik juga dapat menciptakan suasana yang rileks namun waspada, dapat membangkitkan semangat, merangsang kreativitas, kepekaan dan kemampuan berpikir. Belajar dengan menggunakan musik yang tepat akan sangat membantu kita dalam meningkatkan daya ingat.
Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme, melodi dan timbre dari musik yang didengar. Musik mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri seseorang. Telah di teiliti di 17 negara terhadap kemampuan anak didik usia 14 tahun dalam bidang sains. Dalam penelitian itu ditemukan bahwa anak dari negara Belanda, Jepang dan Hongaria mempunyai prestasi tertinggi di dunia. Saat di teliti lebih mendalam ternyata ketiga negara ini memasukkan unsur ini ke dalam kurikulum mereka. Selain itu musik juga dapat menciptakan suasana yang rileks namun waspada, dapat membangkitkan semangat, merangsang kreativitas, kepekaan dan kemampuan berpikir. Belajar dengan menggunakan musik yang tepat akan sangat membantu kita dalam meningkatkan daya ingat.
5. KECERDASAN INTERPERSONAL (People Smart)
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.
Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok.
6. KECERDASAN INTRAPERSONAL (Self Smart)
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang yang memilki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan) etika (sopan santun) dan moral.
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang yang memilki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan) etika (sopan santun) dan moral.
7. KECERDASAN KINESTETIK (Body Smart)
Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan.
8. KECERDASAN NATURALIS (Nature Smart)
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.
Kecerdasan naturalis adalah kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.
Sepuluh ciri Guru Profesional
Sepuluh ciri guru profesional
- Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
- Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
- Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
- Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
- Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
- Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
7. Pengetahuan tentang Kurikulum
- Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
- Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
- Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
- Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
Disarikan dari situs Apple for the teacher
Langganan:
Postingan (Atom)