Rabu, 15 Januari 2014

KI HAJAR DEWANTARA

Ki Hajar Dewantara (1889-1959) adalah tokoh pendidikan Indonesia.
Hari Pendidikan Nasional yang diperingati bangsa Indonesia adalah hari lahir Suwardi Suryaningrat, nama asli Ki Hajar Dewantara

Ia adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi dan pelopor pendidikan kaum pribumi dengan mendirikan Perguruan Taman Siswa.

Ia berpandangan bahwa pendidikan yang bermutu harus menjadi hak semua orang, baik para priyayi maupun rakyat biasa. Setelah menjalani masa pembuangan oleh Belanda, ia segera membuat sekolah pada usia 40 tahun. Pada saat itu ia menanggalkan nama kebangsawanannya dan mengganti nama Ki Hajar Dewantara.

Konsep pendidikannya dengan gaya belajar-mengajar yang bijaksana, yaitu dengan sistem pengasuhan (NGEMONG) yang penuh kasih terhadap seluruh muridnya.

ING NGARSA SUNG TULADHA, (Di depan memberi contoh)
ING MADYA MANGUN KARSA, (Di tengah, memberi semangat)
TUT WURI HANDAYANI, (Di belakang, memberi dorongan)

LAWAN SASTRA NGESTI MULYA
(Dengan ilmu, kita menuju kemuliaan)

Hormatilah adat-istiadat yang kuat dan sehat, yang terdapat di daerah-daerah dan yang tidak mengganggu atau menghambat persatuan bangsa Indonesia.

Proses Pembelajaran Ki Hajar Dewantara:
NITENI - NIROKE - NAMBAHI
(memperhatikan - meniru - menambahi)

(Teacher's Wisdom p.57-59)

STOA

STOA, tepatnya STOICISM (bukanlah nama orang), merupakan paham berpikir. Lahir di awal abad 3 SM dengan perlopornya ZENO dan CITIUM. Merekalah yang mendirikan "Sekolah Berpikir" dengan cara berkumpul di Stoa Poikile (bernda Yunani)

Hal yang menyolok dari pendapat Stoa adalah, bahwa segala pengetahuan memiliki fungsi tertinggi, membuat hidup lebih beradab.
Jika pengetahuan tidak diterapkan demi kebahagiaan manusia,
maka tidak ada gunanya
Pengetahuan harus memberikan kemerdekaan jiwa bagi yang mempelajarinya.

Namun, yang sering kita dengar adalah opini, bukan fakta.
yang sering kita lihat adalah perspektif, bukan kebenaran.

Bahagia/tidak hidup seseorang tergantung dari kualitas pikiran dan hatinya.
Pikiran adalah adalah kualitas mata air kata-kata.

(Teacher's Wisdom)