Jumat, 14 September 2012

Belajar dan Pembelajaran

Belajar dan Pembelajaran
Oleh: Lilik Hidayat S

Belajar adalah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh kemampuan (kompetensi) yang diinginkan.
Smith dan Ragan dalam Benny A.P (2011:12) memaknai belajar sebagai: "...Perubahan yang bersifat relatif permanen dalam pengetahuan dan perilaku seseorang yang diakibatkan oleh pengalaman." Sedangkan Gagne (1985:3) berpendapat bahwa belajar adalah "...a natural process that leads to changes in what we know, what we can do, and how we behave"  (proses alami yang mengarah pada perubahan apa yang kita ketahui, apa yang kita lakukan dan bagamana perilaku kita). 
Jadi aktivitas belajar merupakan proses alami yang mendorong terciptanya perubahan dalam individu yang mencakup aspek pengetahuan (to know), keterampilan (to do) dan perilaku (behavior). Setelah menempuh proses belajar seseorang diharapkan akan lebih berpengatuhan, lebih terampil dan menunjukkan peningkatan peril(aku positif dalam kehidupan. Aktivitas belajar dalam hal ini dapat diartikan sebagai interaksi antara individu dengan sebuah pengalaman dan sumber belajar yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan perilaku yang bersifat permanen.

Tipe-Tipe Belajar
Menurut Gagne (1970), ada delapan tipe belajar. Setiap tipe merupakan prasyarat bagi tipe belajar sesudahnya. Kedelapan tipe itu adalah sebagai berikut: 
1. Belajar Isyarat (Signal Learning)
    Belajar isyarat mirip dengan conditioned respone atau respon bersyarat. Menurut Thorndike bentuk     belajar semacam ini biasanya bersifat tidak disadari, dalam arti respon diberikan secara tidak sadar. Misal lambaian tangan adalah isyarat sedangkan datang adalah respon, namun respon ini bersifat umum. 
2. Belajar Stimulus Respon (Stimulus Respon Learning)
    Tipe belajar S-R, respons bersifat spesifik. Contoh 2 x 3 = 6 adalah bentuk hubungan S-R; mencium bau  masakan sedap, keluar air liur itupun ikatan S-R. Jadi belajar stimulus-respon sama dengan teori asosiasi (S-R bond) 
3. Belajar Rangkaian (Chaining)
    Semacam rangkaian atau rantai antara berbagai S-R yang bersifat segera. Hal ini terjadi dalam rangkaian motorik seperti gerakan dalam mengikat sepatu, makan-minum dan gerakan verbal.
4. Asosiasi Verbal (Verbal Association)
    Tipe belajar ini mampu mengaitkan suatu yang bersifat verbalisme dengan yang sudah dimiliki. Contohnya piramida berbentuk limas. Seseorang bisa menyatakan bahwa piramida berbentuk limas, jika ia sudah mengetahui berbagai bentuk bangun seperti kubus, segitiga, kerucut, limas dan lain-lain.
5. Belajar Diskriminasi (Discrimination Learning)
    Tipe belajar ini adalah pembedaan terhadap berbagai rangkaian seperti membedakan berbagai bentuk wajah, hewan, tumbuhan dan lai-lain.
6. Belajar Konsep (Concept Learning)
   Konsep merupakan simbol berpikir, diperoleh dari hasil tafsiran terhadap fakta, serta hubungan natar beberbagai fakta. Seseorang mampu membangun konsep jika ia dapat melakukan tipe-tipe belajar sebelumnya.
7. Belajar Aturan (Rule Learning)
  Dalam belajar aturan, seseorang dipandang telah memiliki konsep yang dapat digunakan untuk mengemukakan formula, hukum, dalil. 
8. Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving)
   Tipe belajar ini dapat dilakukan oleh seseorang yang telah mampu mengaplikasikan berbagai aturan yang yang relevan dengan masalah yang dihadapi.
Proses belajar yang sengaja dirancang disebut dengan istilah pembelajaran, yang menurut Gagne diungkapkan sebagai: "...serangkaian sumber belajar dan prosedur yang digunakan untuk memfasilitasi berlangsungnya proses belajar." 

Pembelajaran merupakan sebuah proses yang memiliki tujuan memfasilitasi individu agar memiliki kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diinginkan.

Sebuah program pembelajaran dikatakan sukses apabila memenuhi beberapa indikator keberhasilan sebagai berikut:
1. mampu meningkatkan hasil belajar siswa,
2. mampu memotivasi siswa untuk belajar secara intensif,
3. mampu membuat siswa mengingat materi/isi pelajaran lebih lama (retensi) dan
4. mampu membuat siswa dapat menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang sedang dipelajari

Untuk mencapai indikator pembelajarn sukses, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian yaitu: (1) peran aktif siswa, (2) pemberian latihan, (3) perhatian terhadap adanya perbedaan individual, (4) pemberian umpan balik dan (5) penerapan riil pengetahuan dan keterampilan.

Sumber:
A.Pribadi, B. 2011. Model ASSURE untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta: Dian Rakyat.
Uno, Hamzah B., Nina Lamatenggo, Satria Koni. 2010. Desain Pembelajaran. Bandung: MQS Publishing.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar