Sintaks Pembelajaran Karakter di Kelas
http://fisika21.wordpress.com/2011/02/11/sintaks-pembelajaran-karakter-di-kelas/
(02/02/2012: 15.14)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
- Berdasarkan Standar Proses, pada kegiatan pendahuluan, guru: menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
- mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
- menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
- menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Contoh
alternatif :
- Guru datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)
- Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas (contoh nilai yang ditanamkan: santun, peduli)
- Berdoa sebelum membuka pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: religius)
- Mengecek kehadiran siswa (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin)
- Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainny (contoh nilai yang ditanamkan: religius, peduli)
- Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin)
- Menegur siswa yang terlambat dengan sopan (contoh nilai yang ditanamkan: disiplin, santun, peduli)
- Mengaitkan materi/kompetensi yang akan dipelajari dengan karakter
KEGIATAN
INTI
Sesuai permen 41 tahun 2007 Pembelajatan melalui 3 tahapan
yakni:
a. Eksplorasi
Peserta didik difasilitasi
untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dan mengembangkan sikap
melalui kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
- Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, berfikir logis, kreatif, kerjasama)
- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, kerja keras)
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, peduli lingkungan).
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: rasa percaya diri, mandiri)
- Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studi atau lapangan (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kerja keras).
b.
Elaborasi
Peserta didik diberi
peluang atau kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan serta
sikap lebih lanjut melalui sumber-sumber dan kegiatan-kegiatan pembelajaran
lainnya sehingga pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik lebih luas
dan dalam:
- Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugastugas tertentu yang bermakna (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu, kreatif, logis)
- Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis, saling menghargai, santun)
- Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut (contoh nilai yang ditanamkan: kreatif, percaya diri, kritis)
- Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif (contoh nilai yang ditanamkan: kerjasama, saling menghargai, tanggung jawab)
- Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, disiplin, kerja keras,menghargai)
- Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, bertanggung jawab, percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
- Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
- Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
- Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, saling menghargai, mandiri, kerjasama)
c. Konfirmasi
Peserta didik memperoleh
umpan balik atas kebenaran, kelayakan, atau keberterimaan dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperoleh oleh siswa.
- Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik (contoh nilai yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis)
- Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber (contoh nilai yang ditanamkan: percaya diri, logis, kritis)
- Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan (contoh nilai yang ditanamkan: memahami kelebihan dan kekurangan)
- Memfasilitasi peserta didik untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru:
- berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, santun);
- membantu menyelesaikan masalah (contoh nilai yang ditanamkan: peduli);
- memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi (contoh nilai yang ditanamkan: kritis);
- memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh (contoh nilai yang ditanamkan: cinta ilmu); dan
- memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif (contoh nilai yang ditanamkan: peduli, percaya diri).
PENUTUP
Dalam kegiatan
penutup, guru:
- bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
- pelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: mandiri, kerjasama, kritis, logis);
- melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
- secara konsisten dan terprogram (contoh nilai yang ditanamkan: jujur, mengetahui
- kelebihan dan kekurangan);
- memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran (contoh nilai yang ditanamkan: saling menghargai, percaya diri, santun, kritis, logis);
- merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; danmenyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar internalisasi nilai-nilai terjadi
dengan lebih intensif selama tahap penutup.
1. Selain simpulan yang terkait
dengan aspek pengetahuan, agar peserta didik difasilitasi membuat pelajaran
moral yang berharga yang dipetik dari pengetahuan/keterampilan dan/atau proses
pembelajaran yang telah dilaluinya untuk memperoleh pengetahuan dan/atau
keterampilan pada pelajaran tersebut.
2. Penilaian tidak hanya mengukur
pencapaian siswa dalam pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pada
perkembangan karakter mereka.
3. Umpan balik baik yang terkait
dengan produk maupun proses, harus menyangkut baik kompetensi maupun karakter,
dan dimulai dengan aspek-aspek positif yang ditunjukkan oleh siswa.
4. Karya-karya siswa dipajang
untuk mengembangkan sikap saling menghargai karya orang lain dan rasa percaya
diri.
5. Kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok diberikan dalam rangka
tidak hanya terkait dengan pengembangan kemampuan intelektual, tetapi juga
kepribadian.
6. Berdoa
pada akhir pelajaran.
Faktor lain yang
perlu diperhatikan:
1. Guru
harus merupakan seorang model dalam karakter.
Dari awal hingga akhir pelajaran, tutur kata, sikap, dan
perbuatan guru harus merupakan cerminan dari nilainilai karakter yang hendak
ditanamkannya.
2. Guru
harus memberikan reward kepada siswa yang
menunjukkan karakter yang
dikehendaki dan pemberian punishment
kepada mereka yang berperilaku dengan karakter yang tidak dikehendaki.
Reward dan punishment yang dimaksud dapat berupa ungkapan verbal
dan non verbal, kartu ucapan selamat (misalnya classroom award)
atau catatan peringatan, dan sebagainya. Untuk itu guru harus
menjadi pengamat yang baik bagi setiap siswanya selama proses pembelajaran.
3. Hindari mengolok-olok siswa yang
datang terlambat atau menjawab pertanyaan dan/atau berpendapat kurang
tepat/relevan. Pada sejumlah sekolah ada kebiasaan diucapkan ungkapan Hoo …
oleh siswa secara serempak saat ada teman mereka yang terlambat dan/atau
menjawab pertanyaan atau bergagasan kurang diterima. Kebiasaan tersebut harus
dijauhi untuk menumbuhkembangkan sikap bertanggung jawab, empati, kritis,
kreatif, inovatif, rasa percaya diri, dan sebagainya.
4. Guru
memberi umpan balik dan/atau penilaian kepada siswa, guru harus
mulai
dari aspek-aspek positif atau
sisi-sisi yang telah kuat/baik pada pendapat, karya,
dan/atau sikap siswa.
5. Guru
menunjukkan kekurangan-kekurangannya dengan ‘hati’.Dengan cara ini
sikap-sikap saling menghargai dan
menghormati, kritis, kreatif, percaya diri, santun,dan sebagainya akan tumbuh
subur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar