Jumat, 14 September 2012

Media Pembelajaran

Media Pembelajaran
Oleh: Lilik Hidayat S.

Pengertian
Ditinjau dari prosesnya, pembelajaran dapat juga dipandang sebagai sebagai proses komunikasi yang berlangsung antara pengirim (sender) dan penerima (receiver). Dalam proses komunikasi ini pengirim dan penerima saling bertukar pesan (massage) dengan menggunakan perantara yaitu media pembelajaran.
Kata media berasal dari bahasa Latin,"medius" yang berarti "tengah", "pengantar", "perantara". Dalam Bahasa Arab, media disebut "wasail" adalah bentuk jamak dari "wasilah" sinonim dari "alwasth" yang artinya juga "tengah". Kata "tengah" berarti berada diantara dua sisi, maka juga disebut sebagai pengantar atau penghubung.
Dalam proses pembelajaran, gurulah yang sering kita anggap sebagai media atau pengantar/penghubung/penyampai pesan (bahan ajar) kepada siswa. Apabila pesan yang disampaikan guru tidak dapat dipahami siswa, maka bisa dikatakan bahwa komunikasi pembelajaran kurang efektif, karena tidak menggugah partisipasi komunikan (siswa).
Jadi media pembelajaran dapat dipahami sebagai "Segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif, dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efektif dan efisien"

Fungsi Media Pembelajaran
Sebenarnya fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar. Sedangkan fungsi-fungsi yang lain merupakan hasil pertimbangan pada kajian ciri-ciri umum yang dimiliki, bahasa yang dipakai menyampaikan pesan dan dampak yang ditimbulkannya. (Munadi,Y,2008:36). Adapun fungsi media pembelajaran tersebut antara lain:

1. Fungsi sebagai sumber belajar
Sebagai penyampai, penyalur, penghubung atau sebagai "bahasanya guru".  Maka, untuk beberapa hal, media pembelajaran dapat menggantikan fungsi guru, terutama sebagai sumber belajar.

2. Fungsi semantik
Yaitu kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang maknanya benar-benar dipahami anak didik.

3. Fungsi manipulatif
Mampu mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan keterbatasan inderawi. Kemampuan menghadirkan obyek atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya, peristiwa yang waktunya sangat lama, peristiwa yang sulit diamati, obyek yang bergerak lambat atau terlalu cepat.

4. Fungsi psikologis,
(a) dapat meningkatkan perhatian (fungsi atensi) siswa terhadap materi ajar, (b) dapat menggugah perasaan, emosi dan tingkat penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu (fungsi afektif), (c) dapat memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili obyek yang dihadapi menjadi pengetahuan (fungsi kognitif), (d) dapat meningkatkan imajinasi siswa (fungsi imajinatif), dan (e) dapat mendorong motivasi siswa untuk melakukan kegiatan belajar.

5. Fungsi sosio-kultural
 Bukan hal yang mudah untuk memahami para siswa yang memiliki karakteristik yang berbeda, apalagi bila dihubungkan dengan adat, keyakinan, lingkungan, pengalaman dan lain-lain. Sedangkan di pihak lain kurikulum dan materi ajar diberlakukan sama untuk setiap siswa. Masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran, karena memiliki kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Media pembelajaran dapat mengatasi hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran.

Prinsip umum penggunaan media
Dalam memilih media untuk pembelajaran, guru sebenarnya tidak hanya cukup mengetahui tentang kegunaan, nilai, serta landasannya, tetapi juga harus mengetahui bagaimana cara menggunakan media tersebut. Adapun prinsip-prinsip umum penggunaan media adalah sebagai berikut: a) penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian integral dalam sistem pembelajaran, b) guru hendaknya mengalami tingkat hirarki (sequence) dari jenis alat dan kegunaannya, c) pengujian media pembelajaran hendaknya berlangsung terus, sebelum, selama, dan sesudah pemakainnya, d) penggunaan multimedia akan sangat menguntungkan dan memperlancar proses pembelajaran.

Langkah-langkah penggunaan media
Untuk menggunakan media, seharusnya dilakukan perencanaan yang sistematik. Perlu diingat pula bahwa media pembelajaran digunakan bila media itu mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan.Langkah-langkah penting dalam penggunaan media yaitu sebagai berikut.
 
a) Persiapan sebelum menggunakan media
Langkah awal penggunaannya adalah membuat persiapan sebaik-baiknya, yang dilakukan dengan cara berikut ini.
(1) Mempelajari petunjuk penggunaan media, terutama bila dibutuhkan perangkat keras seperti berbagai jenis pesawat proyektor (media elektronik). Periksalah voltase alat untuk disesuaikan dengan listrik setempat sebelum menghidupkan alat. Setelah itu, ikuti petunjuk-petunjuk khusus tiap alat. Di samping manual yang terdapat pada alat, mungkin masih diperlukan buku-buku khusus tentang penggunaan media.
(2) Semua peralatan yang akan digunakan perlu disiapkan sebelumnya, sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran tidak akan terganggu oleh hal-hal yang bersifat teknis.
(3) Perhatikan pengaturan ruang dan jumlah siswa, bila media akan digunakan secara kelompok, penempatan media diatur sedemikian rupa sehingga memungkinkan semua siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.

b) Pelaksanaan penggunaan media
Pada saat kegiatan belajar dengan menggunakan media berlangsung, hendaknya dijaga agar suasana tetap tenang. Keadaan tenang tidak berarti siswa harus duduk diam dan pasif, yang penting perhatian siswa tetap terjaga.
Bila hendak menggunakan pesawat proyektor yang memerlukan kegelapan ruang, usahakan agar siswa masih dapat menulis, sehingga masih mungkin membuat catatan yang perlu. Jika dalam proses pembelajaran guru masih perlu menambahkan penjelasan yang harus ditulis dipapan tulis atau transparsi, maka usahakan agar pembelajaran tidak terhalang oleh posisi berdiri guru. Di samping itu, guru jangan sampai terlampau lama membelakangi pelajar, sehingga kelas kacau karena perhatian guru berkurang. Jika media akan digunakan secara berkelompok, maka usahakan setiap kelompok secara bergiliran dipantau. Dengan demikian, guru dapat membantu siswa bila mendapat kesulitan. Selain itu, dapat terjaga ketertiban kelas (antar kelompok tidak saling terganggu). Selama sajian media berlangsung, dapat diselingi dengan pertanyaan, meminta siswa melakukan sesuatu misalnya menunjukkan gambar, mengerjakan soal, atau merumuskan sesuatu.

c) Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap penyajian apakah tujuan pembelajaran telah tercapai, selain untuk memantapkan pamahaman materi yang disampaiakan melalui media. Untuk itu perlu disediakan
tes yang harus dikerjakan oleh pebelajar sebagai umpan balik. Apabila ternyata tujuan belum tercapai, guru perlu mengulangi sajian program media tersebut.

d) Tindak lanjut
Dari umpan balik yang diperoleh, guru dapat meminta siswa untuk memperdalam sajian dengan berbagai cara, misalnya diskusi tentang hasil tes, mempelajari referensi, membuat rangkuman, melakukan suatu percobaan, observasi, dan sebagainya.

Uraian di atas merupakan suatu prinsip penggunaan media secara umum dalam pembelajaran. Smaldino dkk dalam Sri Anitah (2009: 74) mengemukakan penggunaan media yang disebut “The ASSURE Model” dengan penjelasan sebagai berikut.
A = Analyze leaner characteristic (menganalisis karakteristik pebelajar)
Langkah yang pertama adalah mengidentifikasi karakteristik pebelajar. Pebelajar, mungkin siswa, mahasiswa, peserta pelatihan, atau anggota suatu organisasi pebelajar, dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe, yakni: (1) karakteristik umum; dan (2) karakteristik khusus (pengetahuan, keteranpilan, dan sikap tertentu untuk mempelajari suatu pokok bahasan).
S = State objectives (menyatakan tujuan)
Langkah berikutnya adalah merumuskan tujuan pembelajaran sekhusus mungkin. Tujuan ini mungkin dijabarkan dari silabus, buku teks, kurikulum, atau dikembangkan sendiri oleh guru.
S = Select methods, media, and materials (memilih metode, media, dan materi) Rencana untuk menggunakan media dan teknologi, pertama-tama tentu saja menuntut pemilihan yang sistematis. Proses memilih ada 3 tahap yaitu: (1) menentukan metode yang sesuai untuk suatu tugas belajar, (2) memilih bentuk media yang cocok dengan metode yang akan disajikan, dan (3) memilih, memodifikasi, atau merancang materi secara khusus dalam bentuk media.
U = Utilize media and materials (memanfaatkan media dan materi)
Perubahan paradigma pembelajaran dari teacher-centered ke studentcebtered, yang lebih memungkinkan pebelajar memanfaatkan materi, baik secara mandiri atau kelompok kecil daripada mendengarkan presentasi guru secara klasikal. Untuk mengaplikasikan media dan materi,baik untuk teacher centered maupun student centered, perlu melakukan: (1) preview materi, (2) menyiapkan materi, (3) menyiapkan lingkungan, (4) menyiapkan pebelajar, (5) menyajikan pengalaman belajar.
R = Require learner respon (meminta respon pebelajar)
Pebelajar mempraktikkan apa yang diharapkan untuk dipelajari dan seharunya mendapatkan penguatan untuk respon yang benar. Pebelajar harus aktif dalam kegiatan belajar yang mengharuskan untuk memberikan respon dan menerima balikan atas penampilan.
E = Evaluate (menilai)
Setelah pembelajaran berakhir, perlu diadakan evaluasi untuk mengetahui hasil serta keefektifan kegiatan belajar. Guna memperoleh gambaran secara lengkap, anda harus mengevaluasi proses pembelajaran secara meyeluruh. Apakah pembelajaran telah mencapai tujuan? Apakah media cukup membantu siswa mencapai tujuan? Dapatkah seluruh siswa menguasai materi? Apakah guru cukup memberi fasilitas belajar kepada siswa?

Sumber:
Munadi,Y.2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.
Pribadi, Benny A. 2011. Model ASSURE untuk Mendesain Pembelajaran Sukses. Jakarta: Dian Rakyat.
Sri Anitah. 2009. Media Pembejaran. Surakarta: UNS Pres.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar